Rabu, 06 Oktober 2010

Bunda..
Seperti inilah inginku panggil namamu.
Sosok lembut yang bisa melihat tentang diriku, bukan untuk masa sekarang, tapi untuk masa mendatang.
Sosok yang bisa melihat kekuatan dalam diriku dan berbesar hati untuk menerima duniaku.
Aku bukan lagi remaja dimasa kenakalan-ku.
tapi aku wanita dimasa topan-badaiku.
kuharap kau bertahan bersamaku didalam badai, dan tidak menyuruhku untuk menyerah untuk mimpiku.
ku ingin menggapai puncak yang tertinggi walau itu tak mudah.
Sekali lagi Bunda, mampukah kau menekan ego-mu yang ingin aku hidup dengan nyaman.
Bun, daya juangku tinggi, harusnya kau percaya itu.
Bun, bantulah aku hadapi hidup ini, dan jangan pernah menekan aku.


bantu aku memaknai hidup ini, bun!